Judul tulisan dan ulasan berikut ini mungkin
akan ditertawakan atau bahkan dicibir oleh orang-orang yang selama ini
berseberangan politik atau membenci Presiden RI ke-7 Joko Widodo alias Jokowi.
Tetapi bagi orang yang mengenal Jokowi, termasuk penulis, pasti akan setuju.
Demikian pula bagi siapa pun yang berakal sehat pasti akan sepakat bahwa Joko
Widodo adalah presiden yang paling sabar dan rendah hati serta sederhana.
Bagaimana tidak, selama dia mulai berkampanye
untuk memenangkan pilgub DKI hingga dia menjadi presiden selama hampir 5 tahun,
nyaris tiada hari tanpa fitnah dan penghinaan. Bahkan hingga saat ini sementara
dia memenangkan real count KPU pada kisaran 56% dan Prabowo 44%, hinaan
khususnya di medsos sungguh luar biasa semakin keji.
Mulai dari yang sejak awal Jokowi dianggap
pencitraan, PKI, antek asing-aseng, hingga hujatan-hujatan vulgar yang selalu
terpampang di medsos. Bagi penulis dan siapa pun yang berakal sehat pasti
setuju bahwa Jokowi terlalu amat sabar, karena apa yang disampaikan oleh para
pembencinya hampir seratus persen
mengada-ada dan fitnah keji.
Keberpihakan dan perhatian Jokowi kepada
rakyat kecil sesungguhnya memang sebuah keniscayaan bagi seorang pemimpin
sejati. Bagi siapa pun yang menilai itu sebuah pencitraan karena mereka tidak
pernah mampu bersikap rendah hati seperti Jokowi dalam kapasitas peran mereka
masing-masing.
Bagi yang menuduh PKI, antek asing atau aseng
dan sebagainya itu sungguh tuduhan keji dan mengada-ada. Tidak memiliki bukti tapi
'asal njeplak' dan 'waton suloyo'. Para pembencinya yang sekaligus mengaku
politisi sesungguhnya adalah para politisi busuk yang tidak mampu lagi berperan
sebagai politisi yang sejati tetapi ingin mengembalikan negeri ini ke dalam
situasi yang kacau balau serta membodohi rakyat.
Terlepas dari sedikit carut marut
penyelenggaraannya, pilpres dan pileg 2019 ini terbilang sukses. Partisipasi
rakyat sungguh luar biasa. Dan yang paling penting adalah dengan peran mereka
dalam pesta demokrasi kemarin mereka akan tidak lama lagi menikmati
kepemimpinan Jokowi untuk periode keduanya, 2019-2024.
Kesuksesan pemilu 2019 dan mudah-mudahan
kemenangan Jokowi, menunjukkan bahwa sikap sabar dan rendah hati Jokowi sungguh
berkenan bagi rakyat negeri ini. Segala caci-maki, fitnah, nyinyir tidak pernah
ditanggapi secara emosi oleh Joko Widodo. Dia sabar dan rela hati demi rakyat
yang dicintainya. Bayangkan jika semua fitnah dan kekejian itu berlangsung di
era orde baru, sudah berapa puluh atau bahkan ratus nyawa melayang atau
dijebloskan ke dalam penjara karena menghina presiden?
Tulisan ini memang ungkapan kekaguman atas
kesabaran dan kebesaran hati Jokowi kepada rakyat tetapi sekaligus keprihatinan
atas moralitas mereka yang tak henti-hentinya menghina kepala negara ini. Jokowi
adalah kepala negara yang berdaulat dan hasil pilihan langsung rakyat sesuai
konstitusi, haruskah terus menerus dilecehkan? Apa salah dia? Korupsi?
Manipulasi? Kolusi? Nepotist? Bukan watak Jokowi untuk melakukan itu semua.
Silahkan diuji dan dibuktikan kebenarannya.
Oleh sebab itu dengan rendah hati, penulis
mohon siapa pun yang masih dengan sengaja menghina kepala negara republik
tercinta ini agar segera menghentikannya. Kita tidak sepantasnya menghina
kepala negara kita sendiri.
Para aparat penegak hukum seharusnya segera
menindak tegas para penghina presiden tersebut. Baik penghinaan di media
sosial, di jalanan atau bahkan di forum talk show politik di televisi sekali
pun. Kita wajib menghormati dan menjaga nama baik kepala negara kita.
Ketidaksetujuan atau kritik terhadap program
pemerintahan Jokowi tetap bisa dilakukan dengan cara santun dan beradab. Kita
semua tahu bahwa Jokowi bukan tipe pemimpin yang otoriter. Dia sangat terbuka
dan bahkan menunggu untuk dikritik terhadap cara pemerintahannya, namun bukan
dengan cara yang urakan untuk membunuh karakternya.
Sesungguhnya penulis malu terhadap kelakuan
mereka para penghina presiden. Mari kita bersikap dewasa dan bermartabat dalam
peran kita masing-masing. Kemajuan negeri ini tidak akan tercapai apabila hanya
diisi oleh sebaran fitnah yang membuat resah rakyat. Semoga tulisan ungkapan
kekaguman kepada Jokowi dan sekaligus keprihatinan terhadap para penghinanya
ini bisa menjadi bahan refleksi kita semua.
***
Solo, Selasa, 30 April 2019. 8:34 pm
'salam kritis penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustr: mercusuar
0 comments:
Posting Komentar