kubuka lagi buku harianku sekian lama tak kusentuh
lembar-lembar kekuningan yang mulai terlihat lusuh
seakan tempat teduh di mana aku pernah mengeluh
ungkap kegundahan dan curahan hati rindu berlabuh
gadis kecil pemalu yang senantiasa mengisi khayalku
menghadirkan hasrat dini menghiasi kalbu nan syahdu
keinginan tuk memadu hati terhalang tak percaya diri
hari-hari kujalani hanya sebatas kekaguman dalam hati
cinta pertamaku hanya terucap dalam setia diaryku
gejolak asmara tertata dalam ungkapan nuansa sendu
berharap rasa yang sama di hatinya menyapa awal cinta
namun terantuk keraguan diri terlalu belia tuk memuja
waktu berlalu seiring perjalanan hidup berlaksa kesan
tiada khabar beritanya dara rupawan di relung pujaan
laksana rusa mendamba air di kala kemarau gersang
senantiasa kuhadirkan paras lembutnya dalam bayang
misteri abadi cinta memang selalu sulit untuk dipahami
jumpa kembali menautkan dua hati yang berpisah sunyi
kegamangan masa lalu terhapus di peraduan kasih sejati
***
Solo, Minggu, 5 Agustus 2018. 8:23 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Megan Duncanson
0 comments:
Posting Komentar