(masih tentang sengkuni negeri ini)
hai sengkuni ...
kamu memang aki-aki teladan
berlagak lebih hebat dari tuhan
siapa pun yang berbeda fikiran
selalu kamu anggap setan
hai sengkuni ...
kamu sungguh pendengki sejati
tiada pernah henti menebar benci
mengumbar fitnah senantiasa keji
hai sengkuni ...
apakah kamu sungguh telah pikun
tatkala anggap kami tak punya santun
menilai perilaku busukmu yang beruntun
hai sengkuni ...
kamu pura-pura tak mengerti
pasti tak akan ada asap tanpa api
karena ulahmu sendiri kamu dicaci
hai sengkuni ...
memang watakmu sudah terpatri
sejak muda hingga tua tak tahu diri
seharusnya saatnya kini bercermin diri
jika takut asap jangan kamu bermain api
hai sengkuni ...
semakin renta jangan banyak tingkah
sebaiknya kamu semakin pasrah berserah
karena sudah saatnya kamu berkalang tanah
***
Solo, Sabtu, 28 Juli 2018. 5:45 am
'salam kritis penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: warnauksw
0 comments:
Posting Komentar