Pada tahun politik ini ada satu binatang yang begitu populer dalam
pembicaraan dan tulisan di media sosial. Kampret. Yuuuups, kampret
adalah sejenis kelelawar kecil pemakan serangga. Karena begitu
populernya bisa dipastikan hampir tak ada hari tanpa kata 'kampret' di
media sosial khususnya. Maka pada kesempatan ini ada baiknya kita
membahas tentang binatang ini dan mengapa sering diungkapkan di media
maupun dalam percakapan sehari-hari, terutama yang menyangkut perilaku
politik busuk.
Kampret merupakan binatang yang sangat khas
perilakunya. Kampret berbeda dengan burung, jika burung bertelur,
kampret melahirkan; burung tidak menyusui, kampret menyusui; burung
terbang siang, kampret terbang malam; burung hinggap di pohon, kampret
bergelantungan. Apa yang bisa kita tarik maknanya dari fakta tentang
kampret ini?
Kita seharusnya tidak berperilaku seperti kampret.
Binatang ini bukan burung tetapi hanya seolah-olah burung. Binatang ini
bukan serigala tetapi hanya memiliki wajah seperti serigala. Kampret
seolah-olah matanya tajam padahal sesungguhnya dia buta, takut pada
cahaya, dan selalu melihat dunia dengan pikiran terbalik karena selalu
bergelantungan. Jadi, jangan sampai kita menjadi manusia yang
'seolah-olah' serta jangan melihat kenyataan hidup dengan 'pikiran
terbalik'.
Nah, semoga tulisan pendek ini bisa menjelaskan mengapa
kata 'kampret' begitu populer akhir-akhir ini. Semoga anda tidak
berperilaku dan disebut sebagai 'kampret' dan lebih parah lagi jangan
sampai ikut dalam gerombolan para 'kampret'. Merdeka!!!
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Sabtu, 12 Mei 2018
Suko Waspodo
ilustrasi: natureworldnews.com
0 comments:
Posting Komentar