Menulis tentang Jokowi selalu saja menarik. Apalagi di tahun politik
ini, di mana elektabilitas dia untuk pilpres 2019 kian melejit saja.
Sepertinya bisa dipastikan dia akan memimpin negeri ini lagi untuk
periode keduanya.
Kemungkinan apa pun memang bisa terjadi dengan
kita dalam kehidupan ini. Seperti yang aku alami, bahwa aku bisa
memiliki teman sekolah yang sekarang menjadi presiden Indonesia.
Mengingat
tentang Joko Widodo (Jokowi) memang kadang membuat aku tersenyum
sendiri. Sewaktu kami sama-sama sekolah di SMA negeri 6 Solo, aku ingat
bahwa Jokowi bukanlah tipe remaja yang gaul. Dalam pergaulan yang agak
'bengal' aku yakin lebih beken aku daripada Jokowi. Tetapi dalam hal
akademik pasti lah dia lebih unggul karena dia selalu juara kelas,
sementara aku selalu naik kelas atas belas kasihan alias 'dikatrol'.
Perihal
kenakalan juga pasti aku lebih unggul. Meski badanku lebih kecil dari
Joko Widodo saat itu tetapi aku pernah ikut tawuran melawan siswa-siswa
STM tetangga sekolah, sedangkan dia tidak. Aku pernah diskors kepala
sekolah sedangkan dia tidak pernah.
Di bidang kesenian aku selalu
terlibat di kegiatan vocal group tetapi Jokowi tidak. Meski setelah jadi
presiden dia mengatakan sejak remaja suka dengan musik rock. Tak bisa
disangkal dalam bidang kesenian pun lebih populer aku daripada Jokowi
saat kami di SMA.
Namun apa yang aku sampaikan itu 'zaman old',
tentu jauh berbeda dengan 'zaman now'. Dunia memang berputar dan
mengalami perubahan, demikian pula dengan kehidupan yang senantiasa
berubah. Selepas SMA kami mengalami penempaan masing-masing. Aku
berkutat dengan organisasi kemahasiswaan dan sudah mulai mengajar sambil
kuliah lalu selanjutnya menjadi pengajar serta terus terlibat dalam
pelatihan kepemimpinan mahasiswa hingga kini. Joko Widodo kuliah dan
berlanjut menjadi pengusaha muda yang sukses. Pergaulannya yang luas
menempa dirinya menjadi pribadi yang handal meski tetap sederhana.
Kepribadian
dan jiwa kepemimpinan Joko Widodo semakin cemerlang. Sebagai walikota
Solo hampir dua periode, gubernur DKI Jakarta setengah periode serta
saat ini menjadi Presiden RI, semua dia laksanakan dengan dahsyat namun
tetap merakyat. Aku yakin dia akan selalu menjadi pemimpin yang dicintai
rakyat.
Begitulah, aku memang lebih beken dari Jokowi saat masih
sama-sama di SMA saja. Saat ini Jokowi pasti sangat beken di seluruh
dunia, sementara aku di tingkat RT pun tidak banyak yang kenal. Jokowi
memang terbukti 'satria piningit', sedangkan aku hanya rakyat sudra yang
terus 'berjuang sengit' menyambung hidup. Merdeka!!!
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Senin, 9 Juli 2018
Suko Waspodo
ilustrasi: kumparan
0 comments:
Posting Komentar