kuingat kamu di kelam lalu era
memang gagah dan mantu penguasa
namun kamu tak layak untuk dipuja
kamu menguasai pasukan
senantiasa dikuasi kebengisan
tetapi pengecut melakukan penculikan
pergerakan mahasiswa penentang tiran
rakyat berhasil menggusur mertuamu
semakin terkuak busuk borokmu
kamu dipecat dari sesat karirmu
melarikan diri menjadi pilihanmu
dua ribu empat belas
kamu mencoba mengulang culas
ikut pemilu nan berkelas
kamu kalah penuh ngenas
kini kamu mencoba meraih lagi ambisimu
tetap dengan cara tak punya malu
menebar nyinyir dan fitnah selalu
dengan barisan begundal kebanggaanmu
kami tak lagi mudah kamu kelabui
janji manismu hanya ilusi
tak akan terganti pemimpin kami
sungguh dia negarawan sejati
paling mengerti kebutuhan negeri ini
kami bela seutuh jiwa raga sepenuh hati
kamu bukan dia
kamu bukan apa-apa
meski kamu busungkan dada
tak mungkin terpenuhi nafsumu jumawa
dan berakhir dengan kenangan sia-sia
ini memang hanya puisi
namun pasti bukan fiksi
***
Solo, Senin, 7 Mei 2018. 9:10 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: sas karikatur
0 comments:
Posting Komentar