Sebagian besar dari kita enggan untuk menggerakkan ballpoin atau mengetikkannya dalam komputer, “membahasakan” apa yang timbul dalam benak kita. Padahal ini merupakan langkah awal untuk menjadi lebih kreatif.
Untuk memupuk kreativitas, kita perlu membiasakan diri menuliskan apa saja yang kita pikirkan. Mengapa demikian? Karena
menuliskan gagasan-gagasan itu mengurangi beban pada daya ingat kita,
yang terperas untuk merangkai satu hal dengan hal yang lain. Padahal
proses merangkaikan itu penting dalam kreativitas. Jika terlalu
mengandalkan pada daya ingat, seringkali satu kilasan pikiran yang
sebenarnya penting bisa mendadak hilang. Kalau “klik” dalam pemecahan
suatu masalah itu lenyap sama sekali, maka biasanya juga susah untuk
dilacak kembali.
Tulisan-tulisan kita
di media alat tulis apa pun, walau masih berupa poin-poin atau
coret-coret yang tidak teratur, seakan mempunyai kehidupan sendiri.
Dengan mengikuti gerak bersama antara denyutan pikiran kita dengan
kata-kata atau kalimat yang dituliskan, kadang-kadang timbul “kaitan
kreatif” dengan sendirinya. Hal-hal yang semula tidak teratur, atau
melompat ke sana kemari, tiba-tiba mencerminkan satu kemungkinan bentuk,
atau sistem, atau satu kaitan yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Silahkan mencoba dengan masalah-masalah yang sederhana. Kadangkala kita
mengatakan pusing karena ada persoalan, tetapi setelah kita duduk dan
mencoba menuliskan arus dalam benak kita, ternyata duduk persoalannya
menjadi lebih, atau malahan mungkin persoalan yang menghantui itu
ternyata tidak seberat yang kita bayangkan.
Gunakanlah kertas dan ballpoint
atau sarana media tulis dengan komputer yang anda miliki sebagai
sahabat dalam berpikir. Tuliskan apa saja yang terpikir. Kadang-kadang
masih serba liar dan penuh spekulasi, namun sebenarnya kita sudah mulai
bekerja untuk mencipta atau berkreasi. Kertas dan media tulis adalah
benda-benda yang mengarahkan dan membentuk disiplin kita.
Jangan sampai kita
dihambat oleh pandangan bahwa bahasa tulis adalah suatu bahasa
tersendiri seperti bahasa surat resmi sehingga kita mengabaikan
kemudahan yang diberikan oleh penulisan itu dalam menuangkan pikiran
atau gagasan kita. Misalnya, dalam mengambil keputusan, mulai dari yang
penting sampai yang bersifat sehari-hari, menuliskan poin-poin
pertimbangan kita akan sangat membantu prosesnya. Ketika penulisan itu,
sering mengalir keluar aspek-aspek pemikiran yang tadinya terpendam.
Selamat menjadi lebih kreatif dengan membiasakan menuliskan gagasan kita.
Salam damai penuh cinta.
Sumber bacaan: The Act of Creation by Arthur Koestler
***
Solo, Rabu, 26 Juni 2013.
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar