Welcome...Selamat Datang...

Jumat, 20 September 2013

Jokowi, Pisang dan Kacang Rebus

Mencermati perilaku dan pola kepemimpinan Jokowi memang tak ada habisnya dan semakin menarik. Kali ini tentang kesukaannya dengan makanan kecil pisang rebus dan kacang rebus; seperti yang kita lihat kemarin saat acara ulang tahun Jakarta yang diliput media.

Bagi beberapa kalangan mungkin menganggap apa yang dilakukan oleh Jokowi hanyalah sekedar pencitraan agar terlihat hidupnya sederhana. Anggapan ini tentu sah-sah saja orang berpendapat, apalagi bagi mereka yang tidak menyukai kiprah kepemimpinannya. Namun seandainya itu pencitraan pun tidak masalah, tidak ada yang salah dengan contoh nyata kesederhanaan. Faktanya Jokowi memang pribadi yang sederhana.

Kebiasaan dan kesukaan Jokowi terhadap makanan rakyat kacang dan pisang rebus sudah terlihat dalam pola komunikasi dia dengan rakyat kecil saat dia menjadi walikota Solo. Setiap kali mengadakan kunjungan mendadak ke rakyat kecil di Solo, Jokowi memang tidak suka dijamu berlebihan. Dia sangat menikmati sajian masyarakat dengan makanan rakyat tersebut dan sering menolak sajian makanan mewah.

Pola komunikasi dengan makanan rakyat kecil ini layak dicontoh. Masyarakat tidak perlu harus kerepotan menyediakan jamuan untuk pemimpinnya. Tidak seperti pola para penguasa yang lain. Akan mengadakan kunjungan sudah memberitahu terlebih dahulu sehingga segalanya harus sudah dipersiapkan, akibatnya masyarakat justru menjadi direpotkan. Komunikasi dengan rakyat kecil terbukti lebih efektif dengan pola informal.

Direkayasa, pencitraan atau bukan, tidak masalah, yang penting bahwa yang dilakukan oleh Jokowi merupakan contoh nyata pola komunikasi dengan rakyat yang sederhana. Pola komunikasi “pisang dan kacang rebus” ini merupakan pola komunikasi yang “nguwongke”. Mencermati kebutuhan rakyat kecil dari sudut pandang perilaku dan kebiasaan rakyat kecil. Semakin terjalin kedekatan antara rakyat dengan pemimpinnya. Untuk menguji efektifitas pola kepemimpinan ini coba tanya saja kepada masyarakat, pilih mana menjamu pemimpinnya dengan makanan sederhana atau makanan mewah?

Pola komunikasi sederhana yang dilakukan oleh Jokowi layak menjadi contoh bagi mereka yang menjadi pemimpin masyarakat atau calon pemimpin masyarakat. Semuanya mesti dilakukan secara wajar dan bukan artifisial. Kesederhanaan yang tidak hanya tampak dipermukaan, namun mengalir dalam darah pemimpin rakyat sejati. Selamat belajar menjadi pemimpin rakyat sejati.

Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Selasa, 25 Juni 2013
Suko Waspodo

0 comments:

Posting Komentar