Mencermati perilaku
dan pola kepemimpinan Jokowi memang tak ada habisnya dan semakin
menarik. Kali ini tentang kesukaannya dengan makanan kecil pisang rebus
dan kacang rebus; seperti yang kita lihat kemarin saat acara ulang tahun
Jakarta yang diliput media.
Bagi beberapa kalangan
mungkin menganggap apa yang dilakukan oleh Jokowi hanyalah sekedar
pencitraan agar terlihat hidupnya sederhana. Anggapan ini tentu sah-sah
saja orang berpendapat, apalagi bagi mereka yang tidak menyukai kiprah
kepemimpinannya. Namun seandainya itu pencitraan pun tidak masalah,
tidak ada yang salah dengan contoh nyata kesederhanaan. Faktanya Jokowi memang pribadi yang sederhana.
Kebiasaan dan kesukaan
Jokowi terhadap makanan rakyat kacang dan pisang rebus sudah terlihat
dalam pola komunikasi dia dengan rakyat kecil saat dia menjadi walikota
Solo. Setiap kali mengadakan kunjungan mendadak ke rakyat kecil di Solo,
Jokowi memang tidak suka dijamu berlebihan. Dia sangat menikmati sajian
masyarakat dengan makanan rakyat tersebut dan sering menolak sajian
makanan mewah.
Pola komunikasi dengan
makanan rakyat kecil ini layak dicontoh. Masyarakat tidak perlu harus
kerepotan menyediakan jamuan untuk pemimpinnya. Tidak seperti pola para
penguasa yang lain. Akan mengadakan kunjungan sudah memberitahu terlebih
dahulu sehingga segalanya harus sudah dipersiapkan, akibatnya
masyarakat justru menjadi direpotkan. Komunikasi dengan rakyat kecil terbukti lebih efektif dengan pola informal.
Direkayasa, pencitraan
atau bukan, tidak masalah, yang penting bahwa yang dilakukan oleh
Jokowi merupakan contoh nyata pola komunikasi dengan rakyat yang
sederhana. Pola komunikasi “pisang dan kacang rebus” ini merupakan pola komunikasi yang “nguwongke”. Mencermati
kebutuhan rakyat kecil dari sudut pandang perilaku dan kebiasaan rakyat
kecil. Semakin terjalin kedekatan antara rakyat dengan pemimpinnya. Untuk
menguji efektifitas pola kepemimpinan ini coba tanya saja kepada
masyarakat, pilih mana menjamu pemimpinnya dengan makanan sederhana atau
makanan mewah?
Pola komunikasi sederhana yang dilakukan oleh Jokowi layak menjadi contoh bagi mereka yang menjadi pemimpin masyarakat atau
calon pemimpin masyarakat. Semuanya mesti dilakukan secara wajar dan
bukan artifisial. Kesederhanaan yang tidak hanya tampak dipermukaan,
namun mengalir dalam darah pemimpin rakyat sejati. Selamat belajar
menjadi pemimpin rakyat sejati.
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Selasa, 25 Juni 2013
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar