Pencalegan 5 orang menterinya serta kembalinya Ibas sebagai caleg dalam Pemilu 2014 semakin menunjukkan betapa semakin tidak PD (percaya diri) nya Partai Demokrat. Tidak PD, tidak konsisten serta tidak punya malu.
Partai Demokrat tidak PD karena hanya memiliki 5 public figure menteri. Hanya merekalah yang diduga masih dikenal oleh rakyat calon pemilih disaat ini dan berharap bisa mendulang suara di dapil masing-masing nantinya. Namun meskipun pencalegan menteri tidak menyalahi undang-undang hal ini menunjukkan betapa partai ini memang sudah porak poranda. Partai yang dibangun dengan politik pencitraan ini akhirnya diambang kehancurannya. Partai ini sekarang nyaris tidak dipercaya dan bahkan kesulitan juga dalam memilih kadernya sebagai caleg. Mungkin bahkan tidak memiliki kader yang berkualitas dan bersih . Akibat polah sebagian punggawanya yang korup serta Ketua nya yang tidak konsisten serta tidak demokratis.
Ketidakkonsistenannya juga bisa diamati dalam langkah pencalegan 5 menteri ini. Partai yang selama ini selalu menggembar-gemborkan untuk berpolitik yang santun ternyata sangat tidak santun. Apa yang dilakukan oleh 5 menterinya ini tidak jauh berbeda dengan jaman Orde Baru. Mereka akan menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan partai. Memang mereka selalu mengatakan dan berjanji tidak akan menggunakan fasilitas dinas tapi sungguh mustahil. Karena sulit memantau dan membedakan mana fasilitas dinas kementerian dan mana dana pribadi si menteri, apalagi saat ini sebagai menteri manakala mereka lebih memperhatikan dapil mereka masing-masing dalam tugas dinas kementeriannya sehingga nanti pada saat Pemilu rakyat daerah tersebut cenderung akan memilih mereka.
Pencalegan kembali Ibas setelah sebelumnya mengundurkan diri dari jabatan wakil rakyat periode ini selain menunjukkan ketidakpercayadirian Partai Demokrat sekaligus juga menunjukkan bahwa partai ini tidak punya malu. Apa yang dilakukan oleh Partai Demokrat ini semakin membuka mata rakyat betapa tidak layaknya partai ini dalam kancah politik negeri ini. Koruptif, tidak konsisten, tidak demokratis dan tidak punya malu. Semoga rakyat semakin cerdas dan kritis dalam menghadapai Pemilu 2014 nanti. Semoga rakyat tidak memilih caleg dari partai yang sarat masalah, tidak memilih caleg hanya karena mereka public figure tapi memilih mereka yang sudah terbukti bersih dari korupsi. Semoga.
Salam damai penuh cinta.
Partai Demokrat tidak PD karena hanya memiliki 5 public figure menteri. Hanya merekalah yang diduga masih dikenal oleh rakyat calon pemilih disaat ini dan berharap bisa mendulang suara di dapil masing-masing nantinya. Namun meskipun pencalegan menteri tidak menyalahi undang-undang hal ini menunjukkan betapa partai ini memang sudah porak poranda. Partai yang dibangun dengan politik pencitraan ini akhirnya diambang kehancurannya. Partai ini sekarang nyaris tidak dipercaya dan bahkan kesulitan juga dalam memilih kadernya sebagai caleg. Mungkin bahkan tidak memiliki kader yang berkualitas dan bersih . Akibat polah sebagian punggawanya yang korup serta Ketua nya yang tidak konsisten serta tidak demokratis.
Ketidakkonsistenannya juga bisa diamati dalam langkah pencalegan 5 menteri ini. Partai yang selama ini selalu menggembar-gemborkan untuk berpolitik yang santun ternyata sangat tidak santun. Apa yang dilakukan oleh 5 menterinya ini tidak jauh berbeda dengan jaman Orde Baru. Mereka akan menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan partai. Memang mereka selalu mengatakan dan berjanji tidak akan menggunakan fasilitas dinas tapi sungguh mustahil. Karena sulit memantau dan membedakan mana fasilitas dinas kementerian dan mana dana pribadi si menteri, apalagi saat ini sebagai menteri manakala mereka lebih memperhatikan dapil mereka masing-masing dalam tugas dinas kementeriannya sehingga nanti pada saat Pemilu rakyat daerah tersebut cenderung akan memilih mereka.
Pencalegan kembali Ibas setelah sebelumnya mengundurkan diri dari jabatan wakil rakyat periode ini selain menunjukkan ketidakpercayadirian Partai Demokrat sekaligus juga menunjukkan bahwa partai ini tidak punya malu. Apa yang dilakukan oleh Partai Demokrat ini semakin membuka mata rakyat betapa tidak layaknya partai ini dalam kancah politik negeri ini. Koruptif, tidak konsisten, tidak demokratis dan tidak punya malu. Semoga rakyat semakin cerdas dan kritis dalam menghadapai Pemilu 2014 nanti. Semoga rakyat tidak memilih caleg dari partai yang sarat masalah, tidak memilih caleg hanya karena mereka public figure tapi memilih mereka yang sudah terbukti bersih dari korupsi. Semoga.
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Selasa, 23 April 2013
Suko Waspodo
http://politik.kompasiana.com/2013/04/23/partai-demokrat-pd-tidak-pd-553964.html
0 comments:
Posting Komentar