Welcome...Selamat Datang...

Kamis, 19 September 2013

Power Tends to Corrupt

Memiliki kekuasaan memang cenderung membuat manusia untuk melakukan korupsi. Inilah juga yang terjadi dalam kancah politik kekuasaan di Indonesia. Berdasarkan hasil survey oleh Lembaga Survei Nasional (LSN) yang melakukan survey terhadap peringkat Partai Politik terkorup, bahwa Partai Demokrat sebagai partai pemenang pemilu 2009, berada di posisi teratas sebagai partai terkorup dengan poin sebesar 70.5 persen, berikutnya Partai Golkar sebesar 5.7 persen dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebesar 4.4 persen. Hasil survei ini diumumkan ke publik oleh Lembaga Survei Nasional pada tanggal 24 Maret 2013 di Jakarta.

Bukan hanya hasil survey terbaru ini saja yang menunjukkan bagaimana kecondongan penguasa negeri ini namun juga sejarah perjalanan penguasa Orde Baru selama 32 tahun yang juga sangat korup. Bahkan situasi terbaru juga menunjukkan partai yang mengaku sangat agamis pun ternyata korup juga. Maka sudah layak dan sepantasnya kalau masyarakat negeri ini mendukung total KPK untuk mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan tetap independen. Demikian juga partai atau siapapun yang diduga melakukan korupsi semestinya bersikap kooperatif terhadap KPK, bukan malahan menghalangi tugas KPK. Partai atau siapapun kalau memang tidak korupsi dan baru diduga mengapa takut untuk diperiksa? Inilah yang layak dicermati oleh masyarakat terhadap situasi menjelang Pemilu 2014 ini.

Bagi rakyat harus senantiasa kritis terhadap partai atau siapapun yang sekarang atau nanti pasca Pemilu 2014 yang akan jadi penguasa negeri ini. Siapa pun yang memegang kekuasaan biasanya cenderung lupa diri, maka seharusnya rakyat senantiasa kritis. Rakyat lah pemilik negeri ini bukan para penguasa.

Inilah sekedar ungkapan harapan agar NKRI menjadi semakin baik dan benar-benar menjadi milik rakyat, bukan menjadi milik partai pemenang Pemilu yang malahan korup dan menyengsarakan rakyat.

Salam kritis penuh cinta.
***
Solo, Jumat, 10 Mei 2013
Suko Waspodo
http://politik.kompasiana.com/2013/05/10/power-tends-to-corrupt-558565.html

0 comments:

Posting Komentar