membelai tanpa henti, sinar bulan yang lembut
bersinar di pantai berpasir yang sepi
menenangkan pikiran gelisah kesibukanku
jauh di lubuk jiwaku, itu tampaknya terjangkau
kerang kecil lebih putih dari pasir
memantulkan bulan dan sepertinya terbakar
pantai menjadi tanah surgawi setiap malam,
dengan kilau yang menggerakkan hati menginspirasi
awan halus di hamparan gelap
sedang menulis nama Tuhan kita
menggambar dengan rendah hati di langit luar biasa:
kami mencintaimu, Tuhan, terima kasih banyak
gelombang lembut, lagu yang indah
membisikkan kedamaian, kedamaian, kedamaian
terus dan terus, selama-lamanya
bagian dalam hatiku sekarang merasa nyaman
cinta menelan adegan yang tidak duniawi
kulitku menikmati sejuk angin malam
semua kekhawatiran hari ini
aku tidak menjumpainya, mereka meleleh
yang tersisa di malam hari adalah cinta
cinta murni ...
***
Solo, Kamis, 2 Januari 2020. 7:51 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: newdawncollections.com
0 comments:
Posting Komentar