Aku merasa aneh bahwa ketika aku melihat matamu, aku tidak bertemu dengan langit berbintang yang tiada habisnya. Dunia di sekitarku tidak membeku atau mengubah monokrom di sekitar semua orang kecuali engkau. Aku tidak melihat laut yang tak berujung atau visi matahari terbenam, tidak peduli tekadku. Jadi bagaimana aku tahu itu adalah cinta jika itu tidak seperti kata-kata yang aku dengar sepanjang hidup aku gambarkan?
Namun hatiku masih teersentuh ketika engkau berjalan ke dalam ruangan, bahkan ketika fokusmu adalah tempat yang jauh. Orang mengatakan itu seperti bergetar tetapi ini terlalu berat untuk menggunakan kata yang begitu ringan untuk menggambarkan perasaan seperti itu. Ini menyakitkan, tetapi aku tahu itu bukan sesuatu yang menyenangkan atau buruk karena rasanya benar. Bagaimana aku tahu itu adalah cinta bila tidak ada jika kata-kataku menggambarkannya dengan benar sebagaimana mestinya?
Aku mengerti setiap kali mata kita bertemu atau engkau memiringkan kepala dan tersenyum dengan kepala di awan. Aku mengerti ketika engkau tertawa pada diri sendiri atau mengatakan sesuatu yang sulit di atas bisikan. Ketika engkau fokus begitu keras engkau meledek dan mengeluarkan desahan konyol dari kejengkelan dan aku merasakan kasih sayang yang mendalam. Namun apakah aku boleh mengatakan apa yang aku rasakan sebagai cinta padahal aku sendiri tidak bisa mengatakan apa itu cinta?
Aku tidak berpikir matamu membutuhkan langit berbintang atau pandanganku membutuhkan sejuta kupu-kupu. Senyummu tidak perlu menerangi ruangan dan pikiranku untukmu tidak perlu sauh. Cintamu seharusnya tidak memiliki harapan dan kata-kataku tidak perlu memiliki diksi yang tepat.
Mungkin aku akan melihatnya di hatimu atau merasakannya di sentuhanmu suatu hari jika engkau merasakan hal yang sama terlepas dari apa yang telah dijual dunia kepadaku dengan puisi modernnya. Aku berjanji kepadamu bahwa tidak peduli betapa aku akan menjadi putus asa, aku akan mencari tahu sendiri apa artinya mencintaimu sepenuhnya, bahkan jika aku harus mencari tahu dengan mencintai dari kejauhan.
***
Solo, Senin, 16 Desember 2019. 7:20 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
painting by Haleh Mahbod
0 comments:
Posting Komentar