Welcome...Selamat Datang...

Rabu, 18 September 2013

Indonesia Membutuhkan Presiden Muda


Indonesia pernah dipimpin oleh Presiden yang masih muda di awal berdirinya, Bung Karno. Usianya belum genap 50 tahun waktu itu. Demikian pula di awal Orde Baru, Soeharto memimpin negeri ini juga dalam usia yang relatif muda. Di awal-awal kepemimpinan mereka negeri ini pernah mengalami era yang cukup mengagumkan dan diperhitungkan dalam percaturan dunia, dengan kekhasan cara mereka memimpin negeri ini. Meski di dalam perjalanan kepemimpinan mereka kemudian terjadi kecenderungan otoriter dan mau berkuasa seumur hidup karena godaan tahta, harta maupun wanita.

Saat memasuki era reformasi, negeri ini belum pernah dipimpin oleh pemimpin muda lagi. Saat memimpin negeri ini, Habibi, Gus Dur, Megawati dan SBY relatif tidak muda lagi. Mereka adalah para politisi tua hasil bentukan era Orde Lama maupun Orde Baru dan terbukti tidak bisa membawa negeri ini ke kondisi yang lebih baik. Tidak reformist apalagi revolusioner.

Mereka memimpin dengan cara-cara yang tidak revolusioner. Tidak banyak langkah-langkah baru. Korupsi semakin menggurita, hutang negara semakin menumpuk. Tidak ada supremasi hukum. Politik uang berlangsung disemua lini kekuasaan negeri ini. Tidak ada ketegasan dalam pelaksanaan kebijakan negara. Di era ini tidak ada presiden yang benar-benar dicintai oleh rakyat.

Pada pergantian kepemimpinan 2014 nanti sudah saatnya kita memilki pemimpin yang masih relatif muda. Kita butuh pemimpin yang memiliki kharisma, dicintai rakyat dan memiliki kemampuan menata negeri ini dengan kemampuan management yang berbeda. Pemimpin yang lebih mengedepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan partai maupun kelompoknya. Pemimpin yang berani lebih melibatkan sumber daya orang muda.

Untuk memenuhi kepemimpinan tersebut tidaklah terlalu sulit. Saat ini Indonesia sedang dalam puncaknya jumlah usia produktif dan kreatif. Rentang usia antara 25-60 tahun menjadi jumlah yang paling besar pada statistik kependudukan negeri ini. Jutaan intelektual muda memenuhi negeri ini. Sudah saatnya mereka diberi peran dan generasi tua politisi atau negarawan sekalipun harus sudah merelakan diri digantikan oleh orang-orang muda.

Hasil jajak pendapat saat ini juga menunjukkan bagaimana kecenderungan masyarakat kita dalam memilih pemimpin mereka yang akan datang. Posisi teratas kans menjadi Presiden yang akan datang berada pada orang yang saat ini kenyataannya dicintai oleh rakyat (kecil). Orang yang sangat diidolakan dan dikagumi oleh orang muda. Orang yang relatif bebas dari jerat korupsi, santun dan rendah hati. Dicintai oleh masyarakat kecil tanpa harus melalui kampanye diri yang berlebihan melainkan justru dikampanyekan oleh rakyat. Usianya relatif muda dibanding yang lain yang berambisi menjadi presiden.

Negeri ini butuh pemimpin yang masih fresh dalam visi. Pemimpin yang lebih mengutamakan jeneng daripada jenang, artinya mengutamakan pentingnya nama harum dalam sejarah hidupnya dan bukan mementingkan harta benda. Pemimpin yang sepi ing pamrih rame ing gawe. Mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi.

Rakyat negeri ini harus bergandeng tangan dalam mencapai keinginan mereka memperoleh Presiden baru. Para politisi sejati juga harus lebih mengedepankan kepentingan umum dengan mendukung pemimpin sejati yang berpihak pada kepentingan rakyat kecil negeri ini. Pemimpin yang masih muda dan fresh dalam visi dan misi menjadi suatu yang mutlak bagi negeri ini kalau mau menjadi lebih baik. Negeri ini membutuhkan Presiden muda. Selamat menyambut hiruk pikuk Pemilu 2014. Bravo pemimpin muda dan orang muda.

Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Jumat, 15 Februari 2013
Suko Waspodo

0 comments:

Posting Komentar