pikiranku tercetak di atas lembaran kertas
disimpan di laci pikiranku
semuanya terorganisir, rapi
tidak ada yang keluar dari tempatnya
semuanya tidak bisa disentuh oleh orang asing
dipenuhi dengan bahaya dan niat kejam
aku satu-satunya dengan kuncinya
ke laci yang tak terbatas ini dengan ide
tetapi terkadang hembusan angin asing datang
ini bergetar dan mengguncang kenop ke laci ini
setiap hari semakin kuat dan kuat
lebih dekat dan lebih dekat
untuk membebaskan kertas-kertas itu
musuh, angin adalah jagoan mengungkap
tentu saja menarik keluar kertasku
seperti dandelion di padang luas
untuk meniup dan menyebarkan benih
ke daerah yang tidak diketahui
ia melakukannya dengan sangat hati-hati
sehingga aku tidak menyadari tindakannya
sampai saat-saat terakhir itu
saat angin berubah menjadi badai
dan laci itu akhirnya dibobol
kertas-kertasku terbang ke badai ini
berkerut, terlempar, berputar
sosok hitam dan putih yang berantakan
melonjak dengan kecepatan tinggi
dalam pusaran angin
aku terjebak di tengah badai
terengah-engah, melompat dan menggapai
untuk mengambil kertas suciku
meskipun aku tahu itu tidak mungkin
aku harus menunggu untuk melanjutkan
dan mengambil setiap kertas, selembar demi selembar
akhirnya aku akan menemukan sebagian besar pikiranku
untuk dimasukkan kembali ke dalam laci
agar angin kembali bertiup
***
Solo, Senin, 4 Januari 2021. 7:43 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
painting by Sybella Kirkbride
0 comments:
Posting Komentar