Welcome...Selamat Datang...

Selasa, 01 Maret 2022

TV [7] Tingkat Virtualitas di Tim Virtual


Sebagian besar diskusi tentang tim virtual berpusat di sekitar 100% tim virtual yaitu tim virtual murni. Sebelumnya hanya sebatas distribusi geografis tim yang digunakan untuk menentukan virtualitas tim. Namun sekarang semakin banyak penelitian dilakukan untuk melihat dimensi lain yang mempengaruhi tingkat virtualitas. Jika kita melihat skenario tempat kerja saat ini, jarang ada tim yang cocok dengan definisi tim yang ditempatkan bersama atau tim virtual murni. Virtualitas adalah kontinum di mana tim yang ditempatkan bersama dan tim virtual murni mewakili dua ekstrem. Sebagian besar tim saat ini berada di antara dua ekstrem ini.

  • Ketergantungan pada Sarana Komunikasi Virtual muncul di faktor pertama dan mendasar untuk menentukan tingkat virtualitas. Di satu sisi ada tim yang ditempatkan bersama murni yang berinteraksi hanya melalui interaksi tatap muka sementara di sisi lain ada tim virtual murni yang berinteraksi hanya melalui TIK. Di antara keduanya terletak tim dunia nyata di mana kadang-kadang anggota yang tersebar secara geografis dapat bertemu di lokasi di luar lokasi atau rekan kerja yang berada di lokasi yang sama berinteraksi melalui pesan instan saat seseorang sedang dalam pengaturan kerja-dari-rumah jangka panjang. Jadi semakin tinggi tingkat penggunaan alat komunikasi virtual, semakin tinggi pula tingkat virtualitasnya.
  • Nilai Informasi yang Disediakan oleh Alat Komunikasi - Ada sejumlah alat informasi dan komunikasi yang tersedia di tempat kerja seperti email, konferensi video, pesan instan, telepon, obrolan grup, dan lain-lain. Setiap alat memiliki kapasitasnya sendiri untuk menyampaikan informasi. Misalnya videoconferencing memungkinkan anggota untuk melihat satu sama lain dan memberikan perasaan rapat ruang rapat sehingga melibatkan tingkat virtualitas yang rendah sedangkan email memungkinkan anggota untuk hanya berbagi informasi tertulis sehingga melibatkan tingkat virtualitas yang tinggi. Jadi semakin kaya media komunikasinya, semakin rendah tingkat virtualitasnya.
  • Sinkronisasi Pertukaran Informasi menggambarkan apakah informasi dipertukarkan secara real-time atau dengan jeda waktu. Jeda waktu dapat terjadi karena perbedaan zona waktu, perlu penelitian sebelum menanggapi, dll. Jika anggota terlibat dalam pertukaran informasi waktu nyata seperti konferensi video atau pesan instan, itu sama baiknya dengan interaksi tatap muka, jadi level virtualitasnya rendah. Sedangkan dalam kasus pertukaran informasi asynchronous, ada interupsi dalam interaksi, hal ini menghasilkan tingkat virtualitas yang lebih tinggi.

Selain ketiga faktor diatas terdapat faktor lain seperti jumlah dan lokasi tempat kerja serta jenis budaya dan bahasa anggota tim virtual.

Kesimpulan

Jadi kita melihat bahwa virtualitas tim sebagian besar saling mempengaruhi dari tiga dimensi ini. Berbagai kombinasi dari ketiga dimensi ini menghasilkan tingkat virtualitas yang berbeda pada kontinum. Tim yang sangat virtual adalah tim yang anggotanya berada di zona waktu yang berlawanan, oleh karena itu mereka hanya menggunakan email untuk komunikasi ditambah ada jeda waktu antara setiap tanggapan, maka tim tersebut memiliki tingkat virtualitas yang tinggi. Anggota tim ini tidak pernah memahami kepribadian, bahasa tubuh, dan isyarat non-verbal satu sama lain. Berdasarkan pemahaman kita tentang tingkat virtualitas, kita dapat menyesuaikan dan menerapkan strategi penting untuk membangun tim virtual yang efektif.

***
Solo, Rabu, 30 Desember 2020.  6:28 am
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: SHRM
 

0 comments:

Posting Komentar