kata-katamu mulai tidak berarti apa-apa bagiku
engkau terus berbaring di bawah nafasmu
apakah aku yakin bahwa engkau berbeda
namun di sinilah aku, dengan kepercayaan yang rusak
hatiku terkoyak dari tengah dadaku
hancur menjadi jutaan keping
engkau berjanji kepadaku berulang kali
bahwa engkau akan berubah menjadi lebih baik
tetapi aku segera menyadarinya
bahwa engkau tak berbeda dari pertama kali kita bertemu
setiap acara diputar ulang sendiri
dan setiap kali engkau mengkhianati aku
sekali lagi aku berdiri di sini di lubang kosong ini
mendengarkan gema janjimu memudar
aku benar-benar berpikir engkau akan berubah untukku
aku sangat percaya bahwa engkau memperhatikan aku
oh, betapa salahnya aku
untuk menaruh kepercayaan pada orang sepertimu
sakit yang kurasakan sekarang
apakah rasa sakitku akan selamanya dipertahankan
lagi dan lagi
aku tidak punya apa-apa
tidak peduli apa yang aku lakukan
aku selalu mendapatkan ujung tongkat yang tumpul
biasanya aku akan mengatakan aku harus disalahkan
tetapi sayangnya aku tidak pantas menerima klaim ini
mataku terbuka kembali
tuk tidak pernah lagi membiarkanmu
mendapatkan kepercayaanku
di dunia tempat kita tinggal sekarang
memiliki sangat sedikit, jika ada
tubuh yang mumpuni yang bisa aku percayai
apakah hanya aku yang bisa mendapatkan kepercayaan ini?
aku tak percaya aku akan pernah
sungguh memahami arti kepercayaan
aku tidak akan hidup dengan kata ini
karena artinya terlalu mudah rusak
dan sangat sulit untuk diperbaiki
aku tak lagi akan membiarkan kepercayaan mengatur hidupku
aku tak lagi akan membiarkan cintamu dalam hidupku
aku berdiri disini sendiri
dengan kepercayaan yang rusak
kata-kata terakhirku kepada siapa yang berkepentingan
kepercayaanku padamu adalah hak istimewa
engkau terus memutuskan tali itu
yang membuat aku percaya untukmu
pada akhirnya
engkau khianati aku dengan lebih dari yang bisa kukatakan
meninggalkan aku
dengan kepercayaan yang hancur dan hati yang remuk
***
Solo, Kamis, 11 Februari 2021. 7:37 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Chelss Chapman
0 comments:
Posting Komentar