Struktur kerja Tim Virtual Global dengan cepat muncul sebagai realitas tempat kerja dalam organisasi jaringan. Tim virtual global (GVT) didefinisikan sebagai kelompok kerja yang anggotanya berada di lokasi global yang berbeda dan berkomunikasi terutama melalui teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Untuk tim virtual yang efektif, koordinasi peran sangat penting. Koordinasi peran didefinisikan sebagai mengelola tugas yang saling bergantung dari anggota tim virtual. Koordinasi peran di antara anggota tim virtual merupakan tantangan karena tiga alasan utama berikut:
- Tim virtual mendukung struktur organisasi yang lebih datar. Karena kurangnya hierarki tradisional ini, memperkuat tingkat pelaporan menjadi sulit.
- Tim proyek virtual dibentuk untuk jangka waktu yang singkat dan keanggotaannya juga berubah-ubah. Struktur tim virtual yang berkembang menghasilkan ambiguitas peran di antara anggotanya.
- Kesulitan dalam mengelola tugas yang saling bergantung karena perbedaan zona waktu dan pengaruh budaya.
Teori Peran sebagai titik fokusnya, artikel ini bertujuan untuk melihat peran berbeda yang dimainkan oleh anggota tim virtual dan bagaimana tim virtual harus mencapai koordinasi peran yang efektif di antara anggotanya.
Peran dalam konteks tim didefinisikan sebagai bagian yang dimainkan atau diharapkan dimainkan oleh seorang anggota. Menurut Teori Peran, tindakan setiap individu dipandu oleh tempatnya dalam struktur sosial. Setiap anggota mengharapkan serangkaian perilaku dari diri mereka sendiri dan orang lain dalam lingkungan sosial ini. Di sini kita perlu menyadari bahwa dalam sebuah kelompok, setiap individu menunjukkan dua jenis perilaku - perilaku yang terkait dengan tugas dan juga perilaku sosio-emosional.
Dalam tim virtual, anggota memainkan tiga jenis peran:
- Peran Berorientasi Tugas atau Fungsional adalah yang memungkinkan sebuah tim mencapai tujuan proyeknya, alasan mengapa tim itu dibentuk. Ini umumnya terkait dengan keahlian mereka di bidang seperti insinyur desain produk, analis bisnis, manajer proyek, dan lain-lain.
- Peran Sosio-Emosional adalah peran yang membantu tim untuk membangun kepercayaan, berkolaborasi dan bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan bersama. Ini umumnya diambil oleh anggota secara informal karena preferensi dan kepribadian mereka. Misalnya beberapa anggota mampu memotivasi orang lain, menyelesaikan konflik atau membantu melepaskan ketegangan.
- Peran Individu adalah peran yang terkait dengan kebutuhan pribadi anggota tim seperti keinginan untuk pengakuan atau kontrol. Ini dianggap memiliki efek buruk pada kepercayaan dan kolaborasi.
Tim virtual global mengandalkan alat TIK untuk segala bentuk interaksi di antara anggotanya. Anggota dapat menggunakan berbagai alat TIK untuk tiga tingkat komunikasi.
- Komunikasi impersonal melibatkan tingkat interaksi minimal dan berkaitan dengan tugas atau tindakan yang telah ditentukan sebelumnya yang harus dilakukan setiap anggota. Ini biasanya dilakukan melalui rencana dan prosedur tindakan formal yang telah ditetapkan sebelumnya.
- Komunikasi pribadi melibatkan dialog satu lawan satu antara dua anggota tim. Ini dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi vertikal dan horizontal.
- Komunikasi kelompok melibatkan interaksi di antara semua anggota tim. Ini memanfaatkan rapat tim menggunakan webinar, konferensi video, dan lain-lain.
Jadi, kami melihat bahwa untuk memastikan kolaborasi yang sukses dan berbagi pengetahuan di antara anggota tim virtual, penting bagi setiap anggota untuk secara efisien melakukan peran berorientasi tugas dan sosial-emosional dan menghindari peran individu yang negatif. Pemimpin tim virtual harus mengurangi ketidakjelasan peran dengan mendefinisikan peran dan tanggung jawab masing-masing anggota secara jelas serta meningkatkan koordinasi peran dengan menyediakan mekanisme komunikasi yang efektif dan mendorong komunikasi di ketiga tingkat.
***
Solo, Jumat, 1 Januari 2021. 7:40 am
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Task Management Software
0 comments:
Posting Komentar