Welcome...Selamat Datang...

Senin, 07 Maret 2022

TV [10] Kompetensi Kritis Anggota Tim Virtual


Lingkungan tim virtual dicirikan oleh ketidakpastian, keanggotaan yang lancar, dan kompleksitas tugas. Tidaklah mudah bagi setiap orang untuk menjadi produktif dan efisien dalam tuntutan lingkungan virtual yang spesifik. Mereka, yang kinerjanya bergantung pada struktur tempat kerja yang signifikan, tidak dapat memberikan potensi penuh mereka dalam pengaturan virtual. Untuk tim virtual yang sukses, kehati-hatian harus diberikan saat memilih anggota tim. Manajer SDM serta pemimpin tim virtual harus mencari kompetensi di luar keterampilan teknis dan komunikasi yang baik.

Di sini kompetensi individu didefinisikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk melaksanakan tugasnya secara efektif serta membantu pembentukan tim.

1. Independen, Motivasi Sendiri, dan Disiplin - Dalam lingkungan kerja virtual global, manajer dan anggota tim berada di tempat yang berbeda, terkadang bahkan di zona waktu yang berlawanan. Tidak ada orang yang memantau anggota setiap hari. Untuk memastikan kepatuhan yang ketat terhadap jadwal proyek, anggota harus dapat membuat tujuan dan rencana hariannya sendiri dan harus dapat mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Orang tersebut harus memiliki tingkat keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan tanpa dukungan minimal.

2. Kepekaan Antar Budaya - Tim virtual global tersebar di seluruh batas budaya. Orang tersebut harus sadar akan nuansa ciri budaya lain dan harus mampu menunjukkan rasa hormat terhadapnya. Ini akan memastikan interaksi yang sukses serta pembentukan kepercayaan di antara anggota.

3. Mengelola Kompleksitas dan Ketidakpastian - Perbedaan zona waktu, bahasa, budaya, sifat tugas, dan interaksi yang dimediasi oleh teknologi meningkatkan kompleksitas lingkungan kerja. Ada juga tingkat ketidakpastian tertentu tentang peran dalam tim, alat teknologi mana yang digunakan, pendelegasian tugas, dan pertumbuhan karier. Semua ketidakpastian dan kompleksitas ini bertindak sebagai penghalang untuk mempercayai. Seseorang harus dapat memecah tugas menjadi tonggak sejarah, memiliki visi jangka panjang dan kepatuhan total terhadap alur kerja dan proses yang telah ditentukan sebelumnya agar tetap produktif di lingkungan virtual yang kompleks.

4. Proaktif dan Kooperatif - Pemantauan sehari-hari bukanlah pilihan di lingkungan kerja virtual. Seperti dalam tim kerja tradisional, dalam tim virtual seseorang tidak dapat berjalan ke ruang sebelah rekan kerja untuk mencari bantuan. Anggota tim virtual harus cukup proaktif untuk menghubungi anggota lain untuk menyelesaikan masalah apa pun. Di sisi lain, para anggota harus berkolaborasi dengan anggota lain ketika menghadapi situasi serupa. Pengaturan virtual juga menyerukan untuk bersikap proaktif dalam memberi tahu pemimpin tim virtual tentang kemungkinan penundaan dan perubahan.

5. Jaringan - Lingkungan kerja virtual mengarah ke isolasi sosial karena sebagian besar interaksi tim berpusat pada tugas. Anggota harus membangun jaringan dalam tim dengan berinteraksi di area selain pekerjaan. Ini akan memperdalam hubungan, memahami kepribadian dan membuat hubungan yang bermakna. Alat jejaring sosial paling baik untuk memfasilitasi interaksi semacam itu.

6. Kompetensi untuk menggunakan Alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) - Orang tersebut harus dapat menggunakan berbagai TIK secara efektif untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan anggota tim. Berbagai alat TIK adalah email, konferensi web, pesan instan, dan lain-lain. Orang tersebut harus mahir menggunakan alat ini, menyajikan informasi tertulis dan lisan dengan cara yang logis dan koheren yang harus mudah dipahami oleh orang lain serta kemampuan untuk memahami ekspresi saat berkomunikasi dengan anggota lain.

7. Kepercayaan, Keterbukaan dan Kejujuran - Selain enam kompetensi individu yang disebutkan di atas, anggota tim virtual juga harus dapat dipercaya dan jujur dalam berurusan dengan orang lain. Dia harus bisa memenuhi janjinya dan harus terbuka tentang masalah apa pun. Dia harus mampu melakukan tugas yang diberikan dengan integritas tingkat tinggi seperti tidak membagikan data rahasia dan menggunakan informasi dan metode yang benar untuk bekerja.

Pemahaman tentang kompetensi penting dari anggota tim virtual ini penting untuk mempekerjakan kandidat yang tepat untuk pekerjaan tersebut serta untuk merancang program pelatihan bagi anggota tim virtual. Ini akan memastikan tim virtual berhasil dan efektif dalam memenuhi pencapaian proyek mereka.

***
Solo, Rabu, 6 Januari 2021. 3:20 pm
'salam sukses penih cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Thinkers50
 

0 comments:

Posting Komentar