Welcome...Selamat Datang...

Minggu, 26 Januari 2014

Agar Ical Menjadi Presiden, PDI-P Sebaiknya Mencapreskan Megawati

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie berpeluang besar menjadi presiden pada pemilu 2014. Namun, hal itu mungkin terjadi apabila Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak mencalonkan diri menjadi calon presiden. Hasil survei Pol-Tracking Institute memperlihatkan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Golkar mendapatkan nilai 17,04 persen pada tingkat elektabilitas calon presiden.

Direktur Eksekutif Pol Tracking Hanta Yuda mengatakan dalam elektabilitas capres ketua umum partai pada urutan kedua bercokol nama Prabowo Subianto dengan nilai 15,75 persen. "Dalam hasil ini beberapa nama seperti Jokowi, Jusuf Kalla, Mahfud MD dan Dahlan Iskan tidak masuk karena bukan pimpinan partai," kata Hanta di Hotel Morissey, Jakarta, Minggu, 22 Desember 2013.

Pada peringkat tiga terdapat nama Megawati Soekarnoputri (11,21 persen). Lalu Wiranto (10,12 persen), Hatta Rajasa (3,01 persen); Surya Paloh (1,73 persen); Suryadharma Ali (1,53 persen); Muhaimin Iskandar (1,23 persen); Anis Matta (1,23 persen); Yusril Ihza Mahendra (1,14 persen); Sutiyoso (0,84 persen); Syarief Hasan (0,20 persen); lainnya (7,46 persen); tidak tahu/tidak jawab (27,50 persen).

"Kalau Ical mau menang, Jokowi jangan maju, Bu Mega saja yang maju," tuturnya. Survei Pol Tracking dilakukan pada 13 September 2013-11 Oktober 2013 secara serempak di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 2010 responden berusia minimal 17 tahun. Margin of error sebesar 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dilakukan dengan metode multi-stage random sampling dengan pengambilan data melalui wawancara tatap muka dengan kuisioner.

Nah, untuk membuktikan survei ini, PDI-P sebaiknya tetap mencapreskan Megawati, jangan Jokowi. Selanjutnya bersiaplah untuk gigit jari dan tetap menjadi partai oposisi abadi di negeri ini. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

***
Minggu, 22 Desember 2013

0 comments:

Posting Komentar