Welcome...Selamat Datang...

Sabtu, 25 Januari 2014

SBY Curhat

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, bahwa hal yang paling sulit diterimanya adalah sebuah fitnah.

Hal itu diungkapkannya ketika acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76, Lembaga Kantor Berita Nasional Antara di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Rabu, 18 Desember 2013.

"Soal kritik tadi begini saudara-saudara. Saya harus mengatakan dan ini tahun terakhir saya memimpin. Sebelum jatuh tempo saya akan menyampaikan, apa yang ada dalam isi hati saya. Kritik yes, ribuan kritik yang saya terima sejak 20 Oktober 2004, not only puluhan ratusan, thousands," ujar Presiden SBY.

Pada kesempatan itu, dia mengaku sudah terlalu banyak mendapat kritikan. Sebab, dia mengasumsikan, dalam sehari dirinya mendapat sekira sepuluh kritikan. "Kritik yes. Kritik itu setelah saya analisis kadang-kadang membawa manfaat," tutur dia.

Kemudian dia mengatakan, kecaman, hujatan ataupun cemoohan adalah hak setiap orang. "Saya menyadari sebagai pemimpin dibenci dan dipuji. Saya menyadari kalau ada apa-apa SBY salah, SBY tak benar di depan, disalahkan segala macam," imbuhnya.

Meski demikian, dia mengaku harus menerima keadaan seperti itu. "Hanya satu yang saya sulit menerima, fitnah. Kalau saudara difitnah bapak keliru, ibu keliru, keluarga semua. Fitnah tentu sulit secara batiniah untuk menerimannya," ucap SBY.

Sebab, menurut dia, fitnah lebih kejam dibandingkan pembunuhan. "Kalau saya ditanya resepnya apa, mungkin tidak ada resep yang ajaib. Mungkin berlaku bagi saya, mungkin belum tentu berlaku bagi bapak ibu sekalian," ucapnya.

"Saya kalau sudah mengikuti berita media sosial, media cetak, media elektronik, dihantam, diserang ya barangkali karena saya presiden,"  kata Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Lebih lanjut SBY mengatakan, menjadi seorang pemimpin, kata dia, adalah sebuah takdir atau nasib. "Ada falsafah, tidak ada orang yang menyepak anjing, mati. Jadi kalau saya disepak, berarti saya masih hidup," ujarmya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, fitnah tidak boleh ditolerir. Dirinya mengaku, lebih menerima sebuah kritikan, ketimbang fitnah. "Hanya permohonan saya sebagai seseorang yang sebentar lagi kembali ke masyarakat, janganlah kita berikan toleransi kalau itu berupa fitnah," kata nya. "Ada yang mengatakan kalau anda tidak mau diserang, dikritik, dikecam, please say nothing, do nothing be nothing. Jadi kalau bapak mau aman, tak usah bicara apa-apa, tak usah berbuat apa-apa," imbuhnya.

Maka dari itu, dalam kesempatan itu, dia mengajak segenap masyarakat untuk menjauhkan negeri ini dari fitnah. "Jangan menjadi lautan fitnah, tapi jadilah lautan kebenaran. Oleh karena itu, misalnya saya mengambil keputusan, saya menetapkan kebijakan, saya melakukan tindakan. Tanggapannya beragam, ada yang setuju, ada yang tak setuju. Ada yang menyalahkan, ada yang membenarkan, ada yang menolak, ada yang menerima, itulah demokrasi," pungkasnya.

Beginilah kalau SBY curhat kepada wartawan untuk mengungkapkan bahwa dirinya sering difitnah. Sabar ya pak, semua akan indah pada waktunya.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Rabu, 18 Desember 2013

0 comments:

Posting Komentar