Mencermati perilaku para politisi
praktis memang selalu menarik. Seperti saat-saat menjelang Pemilu kali ini,
begitu gencarnya para caleg maupun capres mengiklankan, kalau tak mau disebut
kampanye, dirinya. Mulai dengan poster
kecil-kecil di pohon-pohon pinggir jalan hingga iklan yang gencar di Televisi
dan media masa yang lain.
Apa yang dilakukan oleh para
politisi ini ibarat orang yang melakukan masturbasi karena tidak kesampaian
bercinta secara nyata dengan lawan jenisnya.
Para politisi yang merasa tidak terlalu diminati oleh rakyat dan ingin
memuasi ambisinya maka melakukan masturbasi dengan iklan yang gencar. Beruntung
bagi yang memiliki media televisi seperti Aburizal Bakrie serta Wiranto dan
Hary Tanoesoedibyo. Mereka bisa melakukan masturbasi dengan sangat dahsyat.
Walau entah kapan bisa bercinta secara nyata alias dibutuhkan oleh rakyat.
Hal ini sangat berbeda dengan
Jokowi. Gubernur DKI ini tidak mempunyai media televisi dan tidak pernah
mengiklankan diri dan bahkan berulangkali mengatakan tidak berambisi menjadi
presiden tetapi media selalu memberitakannya. Jokowi tidak perlu melakukan
masturbasi karena dia sudah secara nyata
dicintai oleh rakyat. Tanpa masturbasi,
Jokowi sudah senantiasa bercinta dan
bahkan sangat sering diajak bercinta. Tanpa perlu mengiklankan diri, karena
tidak berambisi, Jokowi sudah senantiasa diburu media serta dicintai dan dibutuhkan oleh rakyat
kecil. Jokowi dengan rakyat adalah wujud cinta sejati maka tak butuh
masturbasi yang hanya ilusi. Merdeka!
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Selasa, 7 Januari 2014
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar