Welcome...Selamat Datang...

Jumat, 24 Januari 2014

Kidung Sendu

















kuhampiri senja dalam kelam langit tersaput mendung
mentari gulana tiada cahaya memasuki peraduannya
sembab netra meratapi perjalanan hati tiada berujung
nurani meronta dalam kegelisahan mengharap adinda

gerimis tipis mengiringi gundah memasuki sepi malam
nyanyian belalang terdengar merintih pedih menyayat
kucoba hadirkan parasmu dalam kesepian mencekam
hanya kecewa menderaku di kedalaman hati tercekat

kubuka kembali nostalgi kita dalam lembar buku harian
tersurat untai bait-bait puisi kita menghiasi  jingga cinta
perjalanan asmara senantiasa diwarnai aura keindahan
tak terbersit sedetik pun kecemasan kan datang usainya

kumainkan lagu sendu dengan harmonika kesayanganku
terlintas kembali senyum manismu menikmati tembang
engkau rangkul lenganku manja dalam dekap sarat rindu
tiada sangka wangimu kembang berujung cinta sumbang

kilau kunang hampiri diriku terpuruk dalam sudut kelam
membangunkanku yang terlarut dalam kubang kesedihan
tersadar bahwa pesona cinta kadang kala terasakan kejam
ketika keangkuhan diri begitu kuat mengikat tuk bertahan

***
Solo, Sabtu, 7 Desember 2013. 6:56 pm
‘salam sendu penuh rindu’
Suko Waspodo
pepnews
ilustrasi: deviantart

0 comments:

Posting Komentar