Belakangan Joko Widodo (Jokowi)
dan Megawati Soekarnoputri semakin sering tampil bersama dalam berbagai
kesempatan. Keduanya sering tampak berdampingan baik di acara resmi partai atau
sekedar makan siang di warteg. Tak hanya
itu, dia juga pernah mengajak Megawati untuk berjalan-jalan di waduk Pluit.
Jokowi memperlihatkan hasil kerjanya menormalisasi waduk yang terletak di utara
Jakarta ini.
Kedekatannya tersebut sering
ditafsirkan macam-macam. Semua aktifitasnya yang berdekatan dengan Megawati sering dimaknai
sebagai aktifitas politik terkait dengan pencapresan. Jokowi sampai merasa gundah dengan situasi
tersebut. Bahkan undangan makan siang
pun bisa menimbulkan dugaan bermacam-macam. Tak hanya terkait mengundang Megawati,
dugaan itu juga bisa muncul saat dirinya mengundang para petinggi partai
moncong putih itu. Padahal menurutnya dia biasa bersilaturahmi dengan siapa
saja, mulai dari PKL sampai dengan Duta Besar.
Melihat kedekatan Jokowi dengan Megawati ini sebenarnya harus kita
maknai sebagi hal yang wajar dan bahkan seharusnya begitu. Sebagai seorang
kader PDI-P memang seharusnya dia dekat dengan Ketua
Partai maupun siapapun yang terlibat di partai itu. Apalagi di saat-saat
menjelang Pemilu ini. Yang mungkin aneh dan perlu disorot media maupun
masyarakat adalah apabila Jokowi dekat
dengan para petinggi partai di luar PDI-P. Atau sudah selayaknya kalau siapa
pun menyoroti kedekatan Ahok dengan PDI-P padahal dia kader Partai Gerindra.
Namun, meskipun kita anggap wajar
tentang kedekatan Jokowi dengan Megawati, tidak salah juga kalau media maupun masyarakat
menyoroti sepak terjang kedekatan mereka. Siapa pun saat ini sangat ingin tahu
apa yang akan mereka lakukan terkait Pemilu. Terlebih karena rakyat memang
sangat berharap bahwa PDI-P segera mengumumkan siapa yang akan dicapreskan. Dan
rakyat sampai saat ini mengharapkan Megawati dengan legowo mau untuk tidak usah
mencapreskan diri lagi dan mencapreskan Jokowi. Merdeka!
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Sabtu, 11 Januari 2014
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar