Welcome...Selamat Datang...

Jumat, 24 Januari 2014

Jokowi Pemimpin yang Jujur

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya yang menyatakan bahwa kriteria seorang presiden yang paling dinantikan adalah mereka yang jujur, amanah dan bisa dipercaya serta berperhatian pada rakyat. Survei Indikator menunjukkan, pemilih tak mencari pemimpin yang dipersepsikan pintar. Menurut responden pemimpin yang pintar justru akan cenderung membodohi dan membohongi rakyat.

Hasil temuan Indikator menjelaskan, prediksi capres jujur dipilih masyarakat karena sistem yang dibangun partai cenderung lemah. Artinya, ikatan secara psikologis antara partai politik dengan pemilih lemah.

Sehingga, disaat bersamaan, masyarakat pemilih cenderung memisahkan partai sebagai intitusi politik dan beralih kepada capres secara personal. Dalam hal ini, Indikator menggunakan pendekatan politik kepada analis politik William Lidle dan Saiful Mujani.

Untuk membuktikan capres jujur paling diminati masyarakat, Indikator menggunakan konsep dan ukuran seperti kualitas personal atas penilaian masyarakat.

"Jujur adalah kualitas personal yang paling penting dimiliki presiden," demikian menurut Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi, Minggu, 1 Desember 2013. Sebanyak 51 persen responden menganggap penting kriteria kejujuran ini.

Kriteria kedua yang juga dianggap penting adalah peduli dan perhatian kepada rakyat. Kriteria ini dipilih oleh 24 persen responden. Sedangkan mampu memimpin dipilih oleh 12 persen responden. Burhanudin menyampaikan, hanya 1 persen responden yang menganggap pintar sebagai kriteria seorang pemimpin.

Survei tersebut dilaksanakan pada tanggal 10-20 Oktober 2013 dengan responden sebanyak 1.200 orang. Tingkat margin of error sebanyak 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dan dilakukan kontrol kualitas terhadap 20 persen responden.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan Jokowi menjadi tokoh yang paling diminati sebagai calon presiden. Dalam pertanyaan terbuka, Jokowi dipilih oleh 18 persen responden. Jika simulasi hanya menyertakan 27 nama tokoh, sebanyak 35,9 persen pemilih tetap menjagokan Jokowi.

Tingkat elektabilitas Jokowi semakin melonjak apabila hanya disandingkan dengan empat tokoh yakni Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie,  dan Dahlan Iskan. Jokowi memperoleh angka 47,4 persen. Prabowo dan Aburizal menyusul dengan angka 15,8 persen dan 12,6 persen. Sebanyak 20,5 persen pemilih belum menentukan pilihan siapa yang menjadi presiden.

Burhanudin Muhtadi mengatakan, Jokowi dipilih karena dipersepsikan bisa dipercaya atau jujur, berperhatian kepada rakyat, dan mampu memimpin. Dua kriteria pertama merupakan faktor paling penting bagi pemilih. 

Survei terbaru dari Indikator ini kian membuktikan kualitas pribadi dan kepemimpinan Jokowi di mata rakyat. Rakyat membutuhkan pemimpin yang jujur atau bisa dipercaya dan itu mereka dapatkan pada sosok Jokowi.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Senin, 2 Desember 2013
Suko Waspodo

0 comments:

Posting Komentar