senja singgah di beranda
malam masih dalam angan
berharap langit bertabur rasi
bintang
seperti yang pernah kau ucap
padaku
cinta itu serupa sebuah malam
ada gelap dan dingin
seperti kelopak bunga yang
mengering
laksana senja merindu
keremangan
sedang kita ada di sebuah
lorong yang fana
biarkan kehilangan itu semudah
menghapus salah
atas tinta yang tertulis pada
kertas kusam
hingga aku tak perlu menguras
rasa
malam telah menggulung gelap
harapku masih menyala walau
suram
lepaskan penat jiwamu di
rengkuh bahuku
meski kuingin bisa berteduh di
payung matamu
aku menunggu kata indah
melompat dari bibirmu
sambil kunikmati tatapmu
diantara rasa berserak
belalang malam bercanda
menyibak sepi
engkau hadirkan kelembutan
senyum manismu
hangatkan kesendirianku
melewati hari tak bertepi
saling mendekat kita mencoba
pahami bisikan hati
dengan ketulusan kita membuka
diri
tuk menyelami kesejatian cinta
kutemui kesungguhan berbinar di netramu
mengerjapkan kerinduan tuk
berbagi kasih
dalam dendang jemari kita erat
menggenggam
menari kita diiringi simponi
ratri tanpa rembulan
memaknai berpadunya asa kita berirama
silih berganti helaan nafas
asmara bergelora
berdekap kita dalam jalinan
ungkapan hasrat
menghapus masa lalu songsong
hari baru
menikmati indah malam dalam
hangat pelukan
tak ingin saat berlalu tanpa
bahagia kesan
membelai wangimu di peraduan
maya cinta
menggapai hari esok kita padu berkenan
***
Solo_Jakarta, Rabu, 29 Januari
2014. 09:10 am
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo & Arya Ningtyas
0 comments:
Posting Komentar