Akhirnya Paus Fransiskus
dinobatkan sebagai "Person of The Year" (Tokoh Tahun Ini) oleh
Majalah Time, Rabu 11 Desember 2013, dengan alasan selama sembilan bulan
"berkuasa", pemimpin Gereja Katolik sedunia itu menjadi suara baru
hati nurani.
"Paus Fransiskus mendekatkan
institusi kepausan ke masyarakat, mendorong gereja terbesar di dunia ini mampu
menghadapi kebutuhan mendasarnya, serta menyeimbangkan penghakiman dengan
kasih. Maka, Paus Fransiskus dinobatkan menjadi 'Tokoh Tahun Ini' majalah
Time," kata Editor Pelaksana Time, Nancy Gibbs. "Sangat jarang
seorang 'pemain' baru di panggung dunia langsung mendapatkan perhatian sebesar
dan secepat Paus Fransiskus," sambung Nancy.
Selama kurun waktu yang singkat sembilan
bulan menduduki takhta kepausan, Nancy melanjutkan, Paus Fransiskus berhasil
menempatkan dirinya di pusat pembicaraan dunia. "Paus selalu menjadi pusat
perbincangan mengenai kaya dan miskin, keadilan, transparansi, modernitas,
globalisasi, peran perempuan, hakikat pernikahan, hingga nafsu kekuasaan,"
ujar Nancy.
Di peringkat kedua, majalah Time
memilih pembocor data intelijen AS Edward Snowden yang kini mendapatkan suaka
sementara di Rusia. Sementara di dalam daftar finalis terdapat nama-nama tenar,
seperti Presiden Barack Obama, Presiden Iran Hassan Rohani, Presiden Suriah
Bashar Al-Assad, dan penyanyi pop Miley Cyrus.
Majalah Time sudah menggelar
pemilihan Tokoh Tahun Ini sejak 1927. Pemilihan tokoh murni berdasarkan
penilaian tim editor Time yang yakin tokoh itu—baik atau buruk—sangat
memengaruhi pemberitaan selama satu tahun.
Sementara itu, dalam versi
pilihan pembaca yang sudah ditutup pekan lalu, Tokoh Tahun Ini versi pembaca
majalah Time jatuh ke tangan Menteri Pertahanan Mesir, Jenderal Abdul Fattah
al-Sisi.
Paus yang Beda
Paus Fransiskus, 76 tahun,
terlahir sebagai Jorge Mario Bergoglio di Buoenos Aires. Ia menjadi uskup
Argentina pada 1998, menjadi kardinal pada 2001, dan terpilih menjadi Paus
lewat konklaf yang diselenggarakan di Vatican City 13 Maret 2013.
Sejak menggantikan Paus
Benediktus XVI yang mundur, Paus Fransiskus kerap mempraktikkan khotbahnya soal
hidup sederhana: tinggal di guesthouse dan menolak tinggal di Istana Apostolik
yang megah; naik Ford Focus alih-alih mobil dinas Mercedes-Benz M-Class SUV;
dan Oktober lalu ia menskors Uskup di Jerman, Franz Peter Tebartz - van Elst -
juga dikenal sebagai 'uskup bling-bling' karena menghabiskan jutaan dolar untuk
merenovasi tempat tinggalnya.
Cara pendekatan kepemimpinannya
pun berbeda, dari hati ke hati dengan sesama manusia. Ia memilih menggelar misa
Kamis Agung di penjara anak-anak di Casal del Marmo, Roma, Italia. Bukan di
Basilika Santo Petrus atau Gereja Santo Yohanes Lanteran yang megah. Di sana,
Paus membasuh dan mencium kaki 12 penghuni penjara, yang rata-rata masih muda.
Dua di antaranya adalah perempuan -- salah satunya adalah seorang muslim.
Paus juga menelepon seorang
perempuan yang hamil di luar nikah, juga seorang gay. Paus juga pernah
membungkuk di hadapan Ratu Rania asal Jordania yang beragama Islam saat
berkunjung ke Vatikan. Padahal sesuai protokoler, para tamulah yang
membungkukkan diri mereka di hadapan Paus di Vatikan.
Namun, tak ada ampun buat
koruptor. Mereka pantas diikat batu dan dilembar ke laut."Yesus berkata:
adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya,
lalu ia dilemparkan ke dalam laut," kata Paus mengutip Injil Lukas dalam
Perjanjian Baru.
Baru-baru ini, Paus membentuk
komisi khusus guna memerangi pencabulan anak di Gereja Katolik dan membantu
para korban. Ia tidak menutup-nutupi skandal dalam gerejanya.
Selamat untuk Bapa Paus
Fransiskus. Semoga keteladanannya menginspirasi kita semua.
Salam damai penuh cinta.
Sumber berita: USA Today
***
Solo, Kamis, 12 Desember 2013
0 comments:
Posting Komentar