Welcome...Selamat Datang...

Sabtu, 25 Januari 2014

Rakyat Ingin Jokowi Jadi Presiden, Bukan Wakil Presiden

Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate, Ridho Imawan Hanafi mengatakan, aspirasi yang berkembang di sebagian besar masyarakat menghendaki Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden. Saat ditanya soal wacana duet Mega-Jokowi sebagai pasangan dalam Pemilu Presiden 2014, menurutnya, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan seharusnya mempertimbangkan aspirasi tersebut dalam menentukan calon presidennya.

"Tahun 2014 adalah momentum Jokowi. Bukan momentum Megawati. PDI-P perlu membaca tanda-tanda momentum ini," kata Ridho saat dihubungi, Senin 16 Desember 2013.

Menurut Ridho, PDI Perjuangan harus mempertimbangkan dengan matang apabila benar-benar ingin menduetkan Megawati sebagai calon presiden dan Jokowi sebagai calon wakil presiden. Masalahnya, kata Ridho, tingkat elektabilitas Jokowi sejauh ini tinggi jika diposisikan sebagai capres, bukan cawapres. "Artinya, jika sebagai wakil, Jokowi belum tentu menang," ujarnya.

Sementara itu, ia mengatakan, selain kalah dari Jokowi, tingkat elektabilitas Megawati juga masih kalah jauh dibandingkan dengan bakal calon presiden lainnya, seperti Prabowo Subianto dari Partai Gerindra dan Aburizal Bakrie dari Partai Golkar.

Dengan situasi seperti ini, duet Mega-Jokowi, katanya, memiliki potensi kekalahan yang jauh lebih besar daripada potensi kemenangannya. Oleh karena itu, dia pun menyarankan PDI Perjuangan untuk menjadikan Jokowi sebagai capres.

Lebih lanjut menurut Ridho, mantan wali kota Solo tersebut tidak hanya memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi sebagai capres, tetapi juga mampu mendongkrak perolehan suara PDI Perjuangan dalam pemilu legislatif.

"Apabila PDI-P menginginkan menang dalam pemilu, maka Jokowi harus dicapreskan," tandasnya. Seperti diketahui, PDI Perjuangan menyerahkan keputusan soal capres kepada Megawati. Mega masih mendapat dukungan dari internal, dan masuk dalam salah satu skenario capres PDI Perjuangan. Namun, Mega belum juga memberikan keputusan dan masih menunggu hasil pileg. Sesuai dengan hasil Rakernas III PDI Perjuangan, Mega diminta memutuskan capres sesuai dengan kesiapan internal partai dan kondisi politik terkini.

Kembali hasil survei tetap menunjukkan Jokowi pada posisi elektabilitas tertinggi. Apabila PDI-P tidak segera mengambil sikap, sudah banyak pengamat politik yakin bahwa PDI-P akan kehilangan momentum. Kita tunggu saja perkembangannya. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Senin, 16 Desember 2013

0 comments:

Posting Komentar