Welcome...Selamat Datang...

Minggu, 26 Januari 2014

Orgasme Berlebihan yang Menyiksa

Mencapai orgasme adalah saat yang didambakan saat melakukan hubungan seksual. Tak heran perempuan yang sulit orgasme kadang depresi menghadapi kenyataan ini. Tapi bagaimana kalau orgasme tersebut terjadi terus menerus walau tidak sedang bercinta? Orgasme seperti itu cenderung menyiksa si penderitanya.

Inilah yang dialami Liz, perempuan asal Seattle, Amerika Serikat. Apa yang dialaminya mungkin sangat jarang terjadi.  Dia mengalami orgasme selama tiga jam yang membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwanya berawal ketika Liz selesai berhubungan badan dengan kekasihnya, Eric. Namun, setelah hubungan itu selesai, Liz masih terus merasakan orgasme. Pada awalnya Liz dan Eric tak begitu memedulikan kondisi tersebut. Namun, setelah satu jam orgasme itu tak kunjung selesai, Liz menjadi panik.

Liz yang mengungkapkan pengalaman anehnya itu kepada stasiun televisi TLC, Minggu, 5 Januari 2014, mengatakankan, dia mencoba berbagai cara mulai dari melompat-lompat, minum anggur, hingga menggoyang-goyangkan seluruh tubuhnya. Namun, upaya Liz tak membuahkan hasil dan orgasmenya memasuki jam kedua. Saat itulah, Eric memutuskan untuk membawa kekasihnya itu ke rumah sakit.

Orgasme Liz masih terus berlanjut selama satu jam di rumah sakit sebelum kemudian berangsur-angsur reda. Sayangnya, tidak dijelaskan pendapat dokter rumah sakit soal kondisi yang menimpa Liz itu.

Dari peristiwa yang dialami Liz tersebut ada baiknya kita mengenal beberapa jenis orgasme yang kemunculannya tidak pernah diharapkan dan malah membuat orang menderita, yakni:

Orgasme Spontan

Walaupun  sangat jarang, obat antidepresan terutama golongan Serotonin Selective Reuptake Inhibitor (SSRI) dilaporkan dapat menyebabkan efek samping berupa orgasme spontan. Tidak butuh rangsangan seksual untuk jenis orgasme seperti ini, bahkan bisa terjadi begitu saja ketika sedang menguap.

Mengapa orgasme seperti ini tidak dikehendaki? Bayangkan saja betapa tidak enaknya jika sedang berada di tempat umum, lalu tiba-tiba jantung berdesir hingga membuat bulu kuduk merinding atau mungkin disertai ejakulasi.

Orgasme Saat Tidur

Ada 2 jenis orgasme yang bisa terjadi saat tidur, pertama adalah mimpi basah yang sering dialami oleh pria yang sudah mengalami pubertas dan belum mengenal masturbasi. Orgasme ini agak merepotkan karena mengharuskan seorang pria untuk mengganti sprei dan celana setelah mengalaminya.

Sementara itu, jenis orgasme saat tidur yang kedua sama sekali tidak terkait dengan fantasi erotis seperti pada mimpi basah. Biasanya disebabkan oleh gangguan saraf dan kejiwaan, atau gangguan tidur seperti seksomnia.

Orgasme Saat Menyusui dan Melahirkan

Pada tahun 2000, sebuah penelitian di Amerika mengungkap bahwa 40,5 persen wanita pernah mengalami rangsangan seksual pada payudara saat sedang menyusui. Rangsangan tersebut bukan dipicu oleh fantasi negatif, melainkan dampak dari aktivitas oksitosin, hormon yang memicu keluarnya ASI.

Hormon yang sama juga berperan dalam kontraksi uterus saat orgasme maupun saat melahirkan. Oleh karena itu, beberapa perempuan dilaporkan dapat mencapai orgasme maupun sekedar merasa rileks dan terpuaskan saat melahirkan.

Orgasme Akibat Stimulasi Saraf

Pada tahun 1998, dokter saraf asal California, Stuart Meloy menemukan metode yang sangat ampuh untuk meredakan nyeri. Cara kerjanya adalah dengan memberi aliran listrik pada saraf di sekitar tulang belakang.

Meski efektif, cara ini ternyata menimbulkan efek samping berupa orgasme pada beberapa peserta uji coba. Oleh karena itu, metode yang sama akhirnya dikembangkan juga untuk mengatasi gangguan seksual meski hingga saat ini belum dilaporkan.

Apa pun yang kita lakukan atau alami kalau berlebihan memang tidak nikmat dan bahkan cenderung menyiksa. Demikian juga dengan orgasme ini.  Kita memang membutuhkannya namun kalau mengalaminya secara berlebihan tentu tidak terbayangkan tersiksanya. Tulisan kecil ini hanya sekedar berbagi informasi semoga bermanfaat bagi anda.

Salam sehat penuh cinta.

Sumber Berita: kompas.com dan detik.com

***
Solo, Selasa, 7 Januari 2014
Suko Waspodo



0 comments:

Posting Komentar