menatap dinding kosong terisi bayangmu
tajam menikam netramu hujam nelangsaku
sesalku mengharu biru jiwa mengaduk
tak jua mengerti karsamu membisu
pijar lampu terasa pudar dalam tatap nanar
masihkah pintaku maaf dalam sambutmu
wangi kemuning temani larut malamku
tak mampu hiburku hadapi gundah
nyanyi belalang miris merintih
pedih mengiris rasaku tertindih
sisa hujan membasahi lantai beranda
tak mampu dinginkan sesak dadaku
termangu menatap malam membentuk embun
mampukah redakan cemas tentangmu
banyak tanya menggumpal tanpa jawab
menyumbat pekat kening kian pening
ratri sunyi karib sejati temani aku
renungi diri pahami maksud indahmu
mengikis kesombongan diriku
agar selalu memaknai kebahagiaanmu
maafkan angkuhku yang telah menyakitimu
***
Solo, Selasa, 26 Maret 2013. 00:29
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: ArtPics On Fb
0 comments:
Posting Komentar