Pagi tadi aku seperti biasanya terlibat dalam kepadatan lalu lintas mereka yang akan berangkat ke sekolah maupun bekerja. Kendaraan roda dua menyemut dan aku sigap mencari celah jalan dengan sepeda motorku meski menurut pendapatku tetap dengan santun berkendara.
Di depanku dua wanita berboncengan dengan motor bebek. Mereka mengenakan pakaian yang terlihat sangat santun dan beradab, gaun sampai menutup mata kaki. Pengendara maupun yang diboncengkan terlihat mengalami kesulitan dengan posisi berkendaraan mereka. Pengendara kesulitan menapakkan kakinya saat berhenti di traffic- light dan yang diboncengkan juga kesulitan menjaga keseimbangan karena harus posisi duduk miring. Tentu saja tidak bisa dan tidak boleh mengangkang.
Pergerakan kepadatan iring-iringan sepeda motor berlanjut, setelah beberapa meter bergerak mereka mengalami kesulitan berkendara lagi manakala wanita yang diboncengkan tadi ujung gaunnya tertiup angin dan terlibas masuk ke rantai roda sepeda motor mereka. Gubrak. Sepeda motor tersendat bergerak dan mereka berdua jatuh. Wanita yang diboncengkan terpelanting dan terjerembab mencium aspal sekaligus gaunnya robek tersangkut rantai.
Aku yang masih berkendara di belakang mereka dengan sigap menghindari kemungkinan menabrak mereka dan berhasil. Kemudian aku menghentikan sepeda motorku dan berusaha menolong mereka, tetapi apa yang terjadi mereka tidak mau aku tolong; mungkin karena aku seorang lelaki yang tidak boleh menyentuh mereka. Akhirnya aku hanya bisa berdiri seperti orang tolol dan bloon memandangi mereka dengan kecelakaan yang mereka alami.
Kemudian terpaksa aku lanjutkan perjalanan berangkat bekerja tanpa menolong mereka. Aku hanya bisa sambil berdoa memohon semoga mereka tidak mengalami cedera yang fatal dan semoga dikemudian hari mereka berpikir dan bertindak dengan cara berkendaraan harus mempertimbangkan keamanan bagi diri sendiri maupun orang lain.
***
Solo, Kamis, 31 Januari 2013
# salam hangat penuh cinta #
Suko Waspodo
http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2013/01/31/terjerembab-demi-terlihat-lebih-beradab-529528.html
0 comments:
Posting Komentar