puncakmu begitu menggiurkan
kilau kuningmu ukuran incaran
berbagai cara kejam dilakukan
tak perlu etika santun sopan
setiap saat menimbun kekayaan
runcingmu setajam sembilu
berlomba orang tanpa malu
jabatan kuasa meski semu
umbar kebohongan tak jemu
berujung nestapa penuh kelu
tegarmu mendongak seolah abadi
lena tak ada sahabat sejati
kepentingan singkirkan nurani
masih perlukah balas budi
bertikai tuk selamat diri sendiri
megahmu masihkah bernas
sedang semua penuh culas
membabi buta menampar pedas
akankah terjadi penuh ngenas
berakhir menggantung di monas
***
Solo, Minggu, 24 Februari 2013, 16:29
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: kaskus
0 comments:
Posting Komentar