Welcome...Selamat Datang...

Rabu, 18 September 2013

Sambel Bawang
















matahari  baru beranjak namun perutku sudah berontak
suara khas keroncongannya mengalahkan musik cadas
inilah akibat kemarin aku tak makan dengan menu layak
kepalaku pening berkunang badan kuyu lemas

mbok e aku lapar
kumemohon dengan lrih nyaris tak terdengar
ya le si mbok juga lapar
jawabnya dengan lebih lirih seraya gemetar

mbok ku tersayang memelukku dengan berlinang
thole makan dengan sega aking serta garam ya
mbok aku ingin dengan menu sambel bawang
oalaaah le mana mampu lagi kita membelinya

di pangkuan si mbok aku tengadah
kunikmati nasi daur ulang dengan syukur
di atas sana berlalu lalang kehidupan mewah
sementara kehidupan kami semakin hancur

le apakah kita mampu menjadi penguasa
tuk bisa bergelimang cabe dan bawang
mbok aku mau menjadi diriku sendiri saja
hidup lebih indah tanpa harus berbuat curang

***
Solo, Jumat, 29 Maret 2013, 08:48
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
kompasiana
antologi puisi suko
ilustrasi: loper-koran.com

0 comments:

Posting Komentar